Kalangan dewan meminta penjelasan PT Pertamina (Persero) terkait penyebab kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
Pertamina harus melakukan evaluasi total kepada semua unit atas kejadian ini. Karena kejadian ini ada indikasi kelalaian. Pertamina mengabaikan manajemen risiko, oleh karena itu perlu diungkap secara tuntas penyebab kebakaran ini secara obyektif dan transparan.
Dengan kejadian ini, Mulyanto menilai rencana kerja yang dilaporkan Direktur Utama Pertamina tersebut tidak dijalankan dengan baik, sehingga tidak mampu mencegah kasus kebakaran kilang.
Ketua Kelompok Fraksi PDIP di Komisi VII DPR RI, Dony Maryadi Oekon angkat bicara terkait peristiwa kebakaran kilang minyak Petralite di Cilacap, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Ini bukan hanya soal perawatan kilang dan penjagaan asset strategis serta cadangan migas nasional namun yang utama adalah soal ketahanan energi nasional.
Pemerintah harus dapat memastikan operator migas menjalankan kebijakan terkait kilang ini secara benar. Kita tidak bisa menyerahkan “cek kosong” kebijakan perkilangan kepada operator migas begitu saja. Karena terbukti dalam satu tahun terakhir ini sudah ada 4 kejadian kebakaran kilang BBM dan dua kali terjadi di tempat yang sama (Kilang Cilacap).
Beberapa waktu lalu kami pernah mengingatkan Pertamina agar mengaudit secara menyeluruh kilang-kilang yang sudah tua ini. Agar didapat gambaran yang lebih komprehensif langkah mitigasi resiko kebakaran kilang ini. Karena terjadi peristiwa serupa berarti jajaran Direksi tidak bisa mengendalikan operasional kilang agar berjalan dengan aman dan sesuai standar.
Erick jangan tebang pilih dalam menegakkan aturan dan kebijakan. Ia harusnya berani menindak pejabat Pertamina yang terbukti tidak mampu menjalankan wewenang dan tanggung jawabnya, sehingga kejadian kebakaran kilang atau depo BBM terus berulang dalam beberapa tahun belakangan.
Terlepas dari penyebab kebakaran ini karena sabotase atau kecelakaan murni, Komut dan Dirut Pertamina harusnya malu bila masih mempertahankan jabatannya. Kecelakaan ini membuktikan keberadaan Komut dan Dirut Pertamina saat ini tidak efektif menggerakan seluruh jajaran untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja.